
Muara Enim (Kemenag Sumsel)—Sebanyak 7 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) baru Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim mengimplementasikan program Ekoteologi yang digagas oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, melalui penanaman pohon di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim pada hari Jumát 15 Mei 2025 kemarin.
Para P3K ini berasal dari berbagai latar belakang disiplin ilmu dan memiliki kompetensi yang mumpuni di bidangnya. Dengan semangat pengabdian dan integritas, mereka langsung diarahkan untuk berperan aktif dalam pengembangan program madrasah, salah satunya adalah implementasi penguatan ekoteologi, konsep pendidikan yang menyatukan nilai-nilai keagamaan dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Ekoteologi merupakan program strategis dari Kementerian Agama RI yang bertujuan membentuk kesadaran ekologis berbasis teologi Islam. Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, program ini diterapkan melalui berbagai kegiatan seperti gerakan tanam pohon hingga penguatan kurikulum berbasis lingkungan dan nilai-nilai Al-Qur’an. Salah satu guru P3K baru, Siti Hajeriah, menyatakan antusiasmenya untuk terlibat langsung dalam program ini. “Ekoteologi bukan hanya soal teori, tapi juga aksi nyata untuk menjaga bumi sebagai amanah dari Allah. Kami siap menyukseskan program ini,” ungkap Siti Hajeriah.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, Hj.Iin Parlina menyampaikan bahwa program ekoteologi sejalan dengan visi madrasah sebagai pusat pendidikan berbasis nilai-nilai Islami yang ramah lingkungan.
Masih menurut Hj.Iin Parlina, dengan semangat kolaborasi dan integritas tinggi, para P3K baru ini diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam memperkuat karakter pelajar madrasah yang tidak hanya cerdas secara intelektual dan spiritual, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan.
Hj.Iin Parlina menambahkan, kehadiran 7 P3K ini menjadi bukti komitmen Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim dalam mendukung penuh kebijakan Kementerian Agama dan menjadikan madrasah sebagai pusat pembelajaran yang menyatu dengan nilai-nilai keberlanjutan dan rahmatan lil alamin. “Kami menyambut baik kehadiran para P3K baru. Mereka bukan hanya sebagai guru dan tenaga kependidikan, tetapi juga agen perubahan untuk mewujudkan madrasah yang peduli lingkungan dan mengintegrasikan nilai-nilai spiritualitas dalam pelestarian alam,” tutup Hj.Iin Parlina. (Kmd)