
Muara Enim (Kemenag Sumsel)—Untuk memperkuat peran literasi Digital, Rabu 13 Agustus 2025 kemarin Hj.Iin Parlina Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim ikut berpartisipasi dalam Peringatan Hari Ulang Tahun ke-14 Asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam (APPTIS) yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini mengangkat tema “Membangun Perpustakaan Berdampak dan Berdaya Saing: Berbagi Pengalaman Merajut Masa Depan” dan menjadi forum berbagi pengalaman serta strategi pengelolaan perpustakaan di era digital.
Partisipasi ini merupakan wujud dukungan Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim terhadap penguatan peran perpustakaan dan pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi di lingkungan Kementerian Agama. Rangkaian acara menghadirkan narasumber yang merupakan tokoh-tokoh berpengaruh di bidang perpustakaan dan pendidikan. Mereka antara lain Muhammad Aziz Hakim, M.H. (Kasubdit Ketenagaan Kementerian Agama RI), Prof. Imas Maesaroh, M. Lib., Ph.D (Penasehat APPTIS), serta para ketua APPTIS dari periode 2011 hingga 2028. Turut hadir pula akademisi dan praktisi seperti Dr. Subandriyah, MM, Miswan, S. Ag., SIP., M. Hum, dan Dr. Hasbullah Hilmi, S. Ag., S.S., M.H.I. Kehadiran mereka memberikan perspektif yang kaya dan beragam bagi pengembangan perpustakaan perguruan tinggi.
Usai mengikuti kegiatan ini Hj.Iin Parlina. menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi ajang berharga untuk memperluas wawasan tentang pengelolaan informasi dan literasi digital. “Materi yang disampaikan para narasumber memberikan gambaran bagaimana perpustakaan dapat bertransformasi menjadi pusat inovasi yang relevan dengan perkembangan teknologi. Hal ini sangat bermanfaat untuk mendukung layanan informasi di lingkungan peradilan,” ujar Hj.Iin Parlina.
Sedangkan wakil kepala bidang Humas Sri Wahyuni saat dikonfirmasi oleh tim jurnalis madrasah mengenai keikut sertaan Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim mengatakan “melalui partisipasi Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim dalam kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan aparatur. Khususnya dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan data dan literasi hukum. Dengan sinergi antara dunia perpustakaan dan lembaga peradilan, diharapkan pelayanan publik dapat semakin berkualitas, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan mampu menginspirasi langkah-langkah strategis dalam mengembangkan perpustakaan yang berdampak, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional”, jelas Sri Wahyuni. (Kmd)