
Muara Enim, Inmas
Kamis (10/2).Saat pelaksanaan English day Firmansyah Wakil kepala bidang Akademik dan mengajar mata pelajaran bahasa Inggris menambahkan materi anti korupsi yaitu dengan penanaman nilai kejujuran selain dari adanya kegiatan jujur itu contohnya dari adanya buku penemuan barang hilang, jadi kalau ada yang menemukan barang hilang melapor ke BK kemudian menulis namanya di buku itu kan juga suatu bentuk kepedulian dan tanggung jawab. Kemudian nama anak ini akan diumumkan waktu pembinaaan upacara, ini kan agar anak itu merasa kalau jujur itu ternyata di apresiasi, dihargai. Sikap Anti korupsi siswa juga dapat di buktikan dengan mengerjakan tugas atau ulangan di kelas guru-guru pasti menghimbau untuk mengerjakannya tanpa mencontek, dengan usaha kerja keras sendiri, mandiri seperti itu.
“Buat menanamkan anti korupsi dengan siswa yaitu dengan kejujuran, kemudian di kelas juga tidak boleh mencontek dan mengerjakan ulangan itu harus jujur. Pokoknya setiap mengerjakan tugas atau ulangan itu harus mandiri itu tadi, jadi dengan usaha sendiri. Kalau ada yang seperti ketahuan mencontek atau telat kan nanti dihukum, apalagi kalau ketahuan mencuri bisa dipanggil orangtuanya. Terus nanti juga pasti malu sama teman-teman lainnya”, jelas Firmansyah.
“Nilai kejujuran seperti ada buku penemuan barang hilang yang ada di BK, ada kantin kejujuran juga. Kedisiplin juga yang penting kan mengikuti peraturan yang ada di madrasah. Kepedulian disini ke sesama teman dan guru sudah ada. Kalau bertemu guru di luar kelas kita pasti langsung salam, terus kalau melihat guru lagi membawa banyak barang ya dibantu membawakan sampai ruang guru gitu misalnya. Lalu kalau ada teman yang sedang kesusahan”, imbuh Firmansyah dalam arahannya.
Di pendidikan anti korupsi juga selain kejujuran di tambahkan juga dengan nilai iklas seperti membantu jika ada yang keluarganya meninggal kita juga ikut menyumbang walaupun ga seberapa. jadi dapat disimpulkan nilai kejujuran, nilai kepedulian, nilai kedisipilinan, nilai tanggung jawab, nilai kerja keras, nilai sederhana, nilai keberanian, dan nilai keadilan sudah diterapkan dalam perilaku peserta didik di madrasah. Guru sebagai pendidik juga memberikan teladan sehingga nilai-nilai karakter tersebut dapat tertanam dalam diri peserta didik.(Kmd)