man1menim.sch.id Berita Ujian Praktik, Siswa MAN 1 Menim Tampilkan Pentas Sendratari

Ujian Praktik, Siswa MAN 1 Menim Tampilkan Pentas Sendratari


Muara Enim, Inmas


Berturut-turut enam kelompok tari yang terhimpun dari dua belas kelas siswa-siwi kelas XII yang melaksanakan Ujian Praktik Seni Budaya secara bergiliran tampil mengisi panggung yang telah disediakan di lapangan madrasah sejak pukul 07.00 WIB, mengingat masih masah pandemi maka jumlah penonton di batasi setiap kelas hanya di perbolehkan mengirimkan 5 orang sebagai pendukung dan penonton dalam kegiatan ini. Meski terbatasnya jumlahh penonton tapi masih terlihat atusias dari  siswa-siswi yang berkali-kali meledak dengan tepuk riuh dari adik-adik kelas yang tiada henti-hentinya memberikan dukungan sepanjang pertunjukan.Rabu (30/3)


Wakil Kepala MAN 1 Muara Enim bidang Akademik Firmansyah menjelaskan madrasah memberikan ruang kreatifitas yang cukup luas bagi siswa untuk berlatih dan berkarya dalam seni budaya hingga memasukkannya sebagai bagian kurikulum. Menurutnya keluhuran warisan bangsa bukan hanya dalam bentuk-bentuk semisal bangunan candi dan lain-lain. Ada kehendak karsa yang maujud dalam beragam olah seni dan tari yang mengunggulkan estetika peradaban kita jaman dulu.


Hal ini juga yang ingin terus ditanamkan pada siswa agar anak-anak bisa mengenal, mempelajari dan meneruskannya, hari ini kita melihat lagi kreatifitas dari MAN 1 Muara Enim mengolah seni budaya untuk melestarikan nilai-nilai luhur dalam saat bentuk pagelaran yang apik, ke depan semoga juga bisa melahirkan prestasi bagi sekolah hingga skala nasional. Agak mengejutkan memang. Madrasah yang kurikulum pendidikannya berbasis pada agama bisa menghadirkan sejumlah kreasi tari yang tidak sekadar tari namun berbentuk sendratari. 


“Ada tiga syarat sebuah gelaran seni bisa lahir sebagai produk kebudayaan. Karya seni harus lahir dari sebentuk kegembiraan, itu yang pertama. Kegembiraan ini yang kemudian menumbuhkan rasa syukur bersama, hingga seni bisa diproduksi secara berkesinambungan. Dari situlah apa yang disebut identitas budaya sebuah kelompok atau daerah selanjutnya bisa dikenal”, ujsr Firmasyah saat dikonfirmasi tim jurnalis madrasah. 


“Kajian tari dalam perspektif muslim tentu tak bisa dilepaskan sudut pandang religiusitas olah gerak yang memiliki kaidah atau pesan moral. Pagelaran dari siswa-siswi MAN 1 Muara Enim walaupun sebenarnya hanya merupakan ujian kesiswaan, nampak sebagai potensi sumber daya yang mumpuni untuk menjaga serangkaian tradisi luhur tetap lestari. “Semoga kearifan lokal kita tetap terus dilestarikan”, imbuh Firmansyah. (Kmd) 

5 Likes

Author: admin

https://man1menim.sch.id/