
Muara Enim, inmas
Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim Untuk Meningkatkan Kemampuan Ibadah Shalat Dhuha kepada seluruh siswanya mengingat Shalat Dhuha merupakan ibadah yang merupakan suatu kewajiban terhadap umat manusia terhadap Tuhan yang telah menciptakannya, dengan ibadah manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat nanti. Bentuk dan jenis ibadah sangat bermacam-macam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, membaca Al-Qur’an, jihad dan yang lainnya. Shalat sesuai dengan hukumnya terdiri dari dua kategori yang pertama wajib yaitu shalat lima waktu dan yang kedua shalat sunnah. Diantara shalat-shalat yang disunnahkan adalah shalat rawatib, shalat tahajud, shalat tarawih, shalat witir, shalat dhuha dan lain sebagainya. Senin (30/1).
“Pembiasan bertahap merupakan strategi profesional seorang guru atau pendidik kepada peserta didik yang akan mengaplikasikan metode pembisaan shalat dhuha, karena apabila metode pembiasaan shalat dhuha dilakukan tidak bertahap, maka peserta didik akan merasa sangat tertekan dan tidak berantusias terhadap metode pembiasaan shalat dhuha yang diimplementasikan oleh guru”, jelas pembina rohis putra Sabhan saat dikonfirmasi tim jurnbalis madrasah.
“Sebelum anak didik mempunyai kebiasaan-kebiasaan lain yang buruk yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan, mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat seperti mengerjakan shalat dhuha. Jika tidak, anak didik akan condong terhadap kebiasaan-kebiasaan yang buruk, hal tersebut dapat dilihat dari perilaku anak di sekolah, apabila perilaku anak lebih condong terhadap kebiasaan-kebiasaan yang buruk, maka seorang guru hendaknya menegur dan bersikap tegas agar peserta didik tersebut meninggalkan kebiasaankebiasaan buruknya”, imbuh Sabhan.
Pembiasaan shalat dhuha harus dilaksanakan secara berkelanjutan, runtin, terus-menerus dan dijalankan secara tertatur. Sehingga akhirnya shalat dhuha akan menjadi suatu kebiasaan yang otomatis akan terbentuk kebiasaan yang utuh, permanen atau tetap dan konsisten. Oleh karena itu, faktor pengawasan guru sangat menentukan dalam pencapaian keberhasilan dari metode pembiasaan shalat dhuha pada peserta didik di madrasah.