Muara Enim (Kemenag Sumsel) – Berakhirnya Kegiatan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Gazal tahun pelajaran 2025/2026 sering kali disalahartikan sebagai “lampu hijau” untuk berhenti belajar total. Namun, bagi sivitas akademika Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, periode transisi ini justru menjadi momen krusial untuk menekankan pentingnya konsistensi dalam menuntut ilmu.
Pihak MAN 1 Muara Enim dan tenaga pengajar secara aktif mendorong para siswa untuk menghindari post exam slump kondisi penurunan motivasi belajar drastis pasca ujian demi memastikan materi yang telah diserap tidak menguap begitu saja. Pesan berdampak yang disampaikan adalah bahwa proses pendidikan adalah sebuah maraton, bukan lari cepat.
Kepala MAN Kabupaten Muara Enim, Hj.Iin Parlina, menekankan bahwa usai kegiatan Asesmen Sumatif Akhir Semester (ASAS) Gazal adalah waktu untuk rehat yang berkualitas, bukan berarti berhenti mengasah kemampuan kognitif. “Kami mengapresiasi kerja keras siswa selama semester gazal. Namun, momentum terbaik justru terletak pada bagaimana kita menjaga ritme belajar itu tetap hidup, Dampak dari bermalas-malasan pasca ujian sangat nyata: siswa akan kesulitan merecall materi saat memasuki semester genap, yang pada akhirnya akan menghambat pencapaian akademik mereka secara keseluruhan,” ujarnya, Rabu (10/12/2025)
Wakil kepala madrasah bidang akademik menambahkan perspektif tentang pentingnya ‘belajar berdampak’ di luar kurikulum formal. “Rajin belajar di sini bukan berarti membebani siswa dengan jadwal kaku. Justru ini adalah kesempatan emas untuk eksplorasi mandiri. Kami menyarankan agar waktu luang digunakan untuk membaca buku non-pelajaran yang relevan, mendalami ekstrakurikuler, atau bahkan mempelajari soft skill baru, Dampaknya bukan hanya nilai rapor, tapi pembentukan karakter pembelajar seumur hidup yang adaptif,” jelasnya.
Pesan ini tampaknya disambut positif oleh beberapa perwakilan siswa. Ketua OSIM MAN 1 Muara Enim, menyatakan komitmennya untuk mengampanyekan gerakan “Belajar Santai, Tetap Berarti” di kalangan teman sebayanya. Melalui pendekatan ini, MAN 1 Muara Enim tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek berupa nilai ujian, tetapi menanamkan etos kerja dan konsistensi yang berdampak langsung pada kesiapan siswa menghadapi tantangan pendidikan yang lebih tinggi dan dunia kerja di masa depan. Konsistensi pasca-ujian dinilai sebagai kunci untuk mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tangguh dan berdaya saing. (Kmd)
