
Muara Enim (Kemenag Sumsel)—Siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 MUara Enim yang tergabung dalam kegiatan adiwiyata pada hari Kamis 7 Agustus 2025 di belakang kelas XI menuangkan Ide kreatif mereka untuk mengubah sampah daun menjadi pupuk adalah dengan membuat pupuk kompos. Prosesnya melibatkan pengumpulan daun kering, penghancuran daun, penumpukan dalam wadah, penambahan bahan lain seperti sisa makanan, penyiraman dengan larutan pengurai (EM4 atau air cucian beras), dan pembalikan secara berkala. Setelah beberapa waktu, daun akan terurai menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi.
“Dengan diawali pengumpulan dan Persiapan Daun kering yang berguguran dari pohon atau tanaman. Jika memungkinkan, hancurkan atau potong daun menjadi ukuran yang lebih kecil agar proses penguraian lebih cepat, dilanjutkan dengan Pemilihan Wadah Kompos yang sesuai, bisa berupa tong, keranjang, atau wadah lain yang memungkinkan sirkulasi udara yang baik kemudian susun daun-daun kering dalam wadah secara berlapis, selang-seling dengan bahan organik lain seperti sisa sayuran, buah-buahan, atau serasah”, jelas Sumarni guru yang mendapingi pada kegiatan ini..
“Setelah itu kegiatan siswa dilanjutkan denan melakukan penyiraman dengan larutan pengurai, Siram tumpukan kompos dengan larutan EM4 (Effective Microorganisms 4) atau air cucian beras untuk mempercepat proses penguraian. Pastikan tumpukan kompos tetap lembab (tidak terlalu basah) dan lakukan pembalikan secara berkala (misalnya setiap 3 hari sekali) untuk memastikan sirkulasi udara yang baik dan dekomposisi merata.Biarkan proses pengomposan berjalan hingga bahan-bahan terurai sempurna dan menjadi pupuk kompos yang siap digunakan (biasanya memerlukan waktu beberapa minggu hingga bulan).
Pupuk kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau taman sekolah. Dengan membuat pupuk kompos, siswa tidak hanya mengurangi sampah daun, tetapi juga menciptakan pupuk alami yang bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat menjadi media pembelajaran tentang daur ulang, pengelolaan sampah, dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. (Kmd)