
Muara Enim, Inmas
Bertempat di ruang perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim, Ferida Ariyani wakil kepala bidang penjamin mutu mengadakan Sosialisasi Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas kepada selutuh pengurus Organisasi Siswa Intra Madrasah atau yang biasa di sebut dengan OSIM. Kegiatan ini dilakukan mengingat sektor transportasi merupakan sektor yang memegang peranan vital dalam kehidupan manusia. Melalui sektor transportasi, manusia melakukan interaksi dan komunikasi dengan manusia lainnya dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang membentuk sektor transportasi, khususnya transportasi darat secara garis besar terbagi dua yaitu unsur statis dan unsur dinamis yang masing-masing telah mengalami kemajuannya sendiri-sendiri. Unsur statis adalah jaringan jalan dengan segala macam infrastruktur pendukungnya yaitu rambu lalu lintas, marka jalan, penerangan jalan sedangkan unsur dinamis adalah segala macam jenis kendaraan atau moda transportasi yang bergerak di atasnya.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi terhadap penggunan jalan terutamanya adalah para pelajar di Kabupaten Muara Enim, membuat madrasah harus mensosialisasi kepada siswa diawali dari pengurus OSIM sebagai Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas yang nantinya juga akan berusaha semaksimal mungkin bisa menghadirikan dari instansi lain yang terkait dengan kegiatan ini seperti dari satlantas Polres Muara Enim dengan upaya siswa akan bida menciptakan ketertiban lalu lintas serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, maka diperlukan peranan anggota OSIM untuk memperkenalkan pendidikan berlalu lintas bagi para siswa MAN 1 lainnya.
“Kegiatan ini kita ingin membina para pelajar menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas, menjadi pelopor dalam menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas diawali di dalam madrasah sendiri, karena jika di lihat dari pengalaman berlalu lintas oleh pelajar membuat tingkat kecelakaan yang tertinggi rata rata pada usia produktif yang dikategorikan pada kalangan pelajar ini disebabkan karena mereka belum memahami budaya berlalu lintas”, jelas Ferida Ariyani.
“Dalam mengatasi permasalahan pelanggaran lalu lintas sebaiknya pencegahan diawali dari lingkungan sekolah dengan melibatkan guru bidang kesiswaan misalnya dengan memberikan sanksi apabila segala perlengkapan kendaraan tidak lengkap seperti tidak menggunakan helm. Para pelajar yang mengikuti sosialisasi ini sealigus akan mengikuti ujian Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas”, imbuh Ferida Ariyani. (Kmd)