Muara Enim, Inmas
Dengan tetap mengutamakan dan memperketat protokol covid-19 MAN 1 Muara Enim memberikan reward sebagai wujud penghargaan kepada siswa yang menorehkan prestasi. Madrasah berharap dengan pemberian reward ini yaitu berupa tanda penghargaan dalm berbagai bentuk yang diberikan kepada siswa saat siswa berhasil menunjukkan kemajuan dalam dirinya. Guru merumuskan tujuan dari pemberian reward kepada siswa, yaitu untuk menumbuhkan motivasi pada diri siswa sehingga siswa dapat lebih semangat, lebih giat belajar, semakin berkembang dan menumbuhkan rasa bangga akan diri sendiri. Jum’at (29/10)
Selain itu pemberian reward kepada siswa juga dapat digunakan sebagi sarana untuk memberitahu orang tua atas prestasi yang telah dicapai oleh siswa. Pemberian reward kepada para siswa yang memenangkan perlombaan kepengurusan jenazah adalah sebagi bentuk penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh siswa.
“Pelaksanaan pemberian reward kepada siswa dilakukan oleh Madrasah semoga dapat berperan sebagi motivator dengan memberikan reward verbal dan nonverbal. sebagai perencana, pelaksana dan pmbentuk karakter siswa. Selain itu madrasah juga menghargai prestasi siswa dengan cara memajang hasil karya siswa, memajang piala dan foto-foto hasil kejuaraan serta mengunggah kegiatan siswa ke media sosial yang dimiliki oleh sekolah. Guru memberikan reward kepada seluruh siswa, baik kepada siswa-siswa tertentu maupun kepada kelompok siswa. Pemberian reward dilakukan segera setelah respon dari siswa muncul. Guru melakukan variasi penggunaan reward, baik variasi bentuk reward atau sasaran pemberian reward. Guru diharapkan dapat terus melaksanakan pemberian reward”, jelas Nurhayati pembina Rohis Putri saat dikonfirmasi tim jurnalis.
“Pemberian reward ini juga karena adanya dukungan dari madrasah yang ditunjukkan oleh siswa ketika dan setalah menerima reward, dan keinginan siswa untuk mencapai prestasi lain. Faktor yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan pemberian reward kepada siswa di MAN 1 Muara Enim adalah jumlah siswa yang banyak, penyiapan perlengkapan dalam pemberian reward seperti bintang prestasi, papan prestasi, dan juga piagam penghargaan, keterbatasan guru dalam melakukan pengamatan sehingga kurang jeli, guru mendadak dalam pembuatan daftar potensi siswa, dan juga belum adanya pedoman yang digunakan dalam pemberian reward berupa piagam penghargaan kepada siswa”, imbuh Nurhayati. (Kmd)