Muara Enim, Inmas
Pembina Upacara Radikar Novelliyano mewakili Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim Abuddarda dalam sambutannya pada upacara penaikan bendera pada hari Senin (7/2). mengingatkan kembali kepada seluruh warga madrasah bahwa untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim tidak ada dan melarang keras semua kegiatan pungli, hal ini disampaikan oleh Radikar Novelliyano agar seluruh warga madrasah dapar menyebarkannya di masyarakat.
Karena jika madrasah kedapatan melakukan pungli, maka madrasah tersebut haruslah mempertanggungjawabkan perbuatannya, sebab pemerintah tidak membenarkan pungli dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, pada penerimaan peserta didik baru di madrasah khususnya tingkat MA. Terkadang kita menganggap juga seperti hadiah adalah suatu yang netral, namun tanpa kita sadari hadiah juga dapat bersifat kepentingan. Artinya hadiah dapat digunakan sebagai pemulus dalam mencapai suatu hal yang bersifat mnguntungkan diri sendiri maupun oknum tertentu.
“Salah satu contaoh dapat saya gambarkan seperti orangtua menyogok panitia penerimaan peserta didik baru madrasah agar anaknya bisa diterima di Madarsah tersebut, padahal nilai seleksi masuk anaknya nggak memadai, hal ini merupakan salah satu tindakan-tindakan perlakuan korupsi yang sering terjadi saat penerimaan peserta didik baru dan saya sama sekali tidak mau terjadi saat penerimaan peserta didik baru di Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim tahun pelajaran 2022/2023 ini”, jelas Radikar Novelliyano.
“Untuk itu kita harapkan, integritas menilai perlu adanya kebijakan dari Kantor Kementerian Agama kabupaten Muara Enim, untuk melarang segala bentuk praktek pungutan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan legalitasnya, dengan dalih bentuk apapun. Termasuk hal-hal kecil lainnya dan jika ada madrasah yang kedapatan melakukan pungli, harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena tidak membenarkan pungli dalam bentuk apapun dan sekecil apapun, pada penerimaan peserta didik baru di daerah lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Muara Enim”, imbuh Radikar Novelliyano menutup sambuatannya. (Kmd)