Muara Enim, Inmas
Istilah pungli maupun gratifikasi cukup populer belakangan ini. Sebagian masyarakat yang sudah mulai menyadari betapa buruk dan merusaknya perilaku pungli maupun gratifikasi baik dalam lingkungan masyarakat maupun instansi pendidikan. Namun dalam hal pemberantasan pungli tak bisa dipungkiri bahwa pemerintah pun cukup kewalahan, oleh sebab itu Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim mengajarkan kepada para siswa bahayanya pungli, gratifikasi dan korupsi baik dalam jumlah yang kecil maupun besar sehingga dapat membantu pemerintah untuk mencegahnya. (24/10)
Pungli ataupun pungutan liar merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang atau pegawai Negeri atau pejabat Negara dengan cara meminta pembayaran sejumlah uang yang tidak sesuai atau tidak berdasarkan peraturan yang berkaitan dengan pembayaran tersebut. Pungli, gratifikasi maupun korupsi merupakan tindakan tercela yang tidak hanya merugikan sepihak namun dapat merugikan banyak pihak.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim Abuddarda mengatakan “memberikan pengertian mengenai pungli, gratifikasi dan gerakan anti korupsi menjadi langkah awal untuk mengajarkan kepada siswa mengenai bahanyanya tindakan tersebut. Dan dari ini diharapakan para siswa dapat menghindari serta mencegah terjadinya pungli dalam skala besar maupun kecil baik di dalam lingkungan Madrasah maupun masyarakat sekitar.” Ujarnya
“Pungli gratifikasi maupun korupsi dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya, adanya penyalahgunaan wewenang, tanggung jawab maupun kewajiban. Kedua, keterbatasan informasi layanan yang diberikan sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna layanan. Ketiga, kurangnya integritas pelaksana layanan. Keempat, kurangnya pengawasan dari atasan dan pengawas internal. Dan terakhir rasa sadar dari diri sendiri tentang bahayanya tindakan pungli, integritas, maupun korupsi.” Imbuh Abuddarda (Dws)