
Muara Enim (Kemenag Sumsel)–Sejak tahun 2015, 22 oktober ditetapkan sebagai Hari santri. Begitu pula hari ini Rabu 22 oktober 2025 diperingati juga hari santri dengan meriah. Mulai dari siswa sampai Kepala Madrasah mengenakan pakaian muslim layaknya santri dalam keseharian. Dengan atasan putih dan bawahan dominan hitam.
Khususnya siswa laki laki, pada hari ini mengenakan Baju koko, sarung dan peci hitam nasional. Semua secara serampak berbaris menuju lapangan pesantren cipasung untuk melaksanakan upacara peringatan hari santri. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengingat betapa besarnya peranan ulama dan santri dalam memperjuangkan maupun mempertahankan kemerdekaan Repubik Indonesia” Tutur Kepala MAN 1 Muara Enim sesaat sebelum melepas siswa untuk mengikuti upacara di halaman kantor pemerintah daerah Kabupaten Muara Enim.
Kepala Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim dalam sambutannya berpesan agar semua warga Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim terutama siswa dapat memberikan teladan melalui perilaku yang terpuji baik di lingkungan madrasah maupun masyarakat. Santri diidentikkan dengan pakaian rapi dan bersarung. ”Sarung memiliki arti dan sejarah filosofis sendiri bagi santri. Selain itu santri juga identik dengan orang yang berakhlakul karimah baik sikap maupun perbuatan,” katanya.
Guru dan siswa mengenakan pakaian muslim seperti baju koko, sarung, dan peci untuk pria serta gamis atau baju muslim untuk wanita saat mengikuti upacara Hari Santri sebagai bentuk penghormatan terhadap peran ulama dan santri dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Upacara ini diadakan untuk mengingat kembali perjuangan para santri dan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme serta religiusitas di kalangan generasi muda. Diharapkan dengan peringatan Hari Santri tahun ini yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, bisa menjadi cerminan bahwa santri saat ini memegang tanggung jawab sebagai pemimpin di masyarakat dan pemimpin di negeri ini kelak. (Kmd)