Muara Enim (Kemenag Sumsel) – – Masa depan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia mendapat angin segar setelah pertemuan strategis antara Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) perwakilan seluruh Indonesia dengan Menteri Lingkungan Hidup (Men LH), Dr. Hanif Faisol Nurofiq. Pertemuan tersebut menghasilkan komitmen kuat untuk mengimplementasikan program “Green Madrasah” secara masif, menegaskan peran sentral institusi pendidikan Islam dalam melahirkan “generasi hijau” yang peduli terhadap kelestarian alam.
Pertemuan yang berlangsung pada acara penganugerahan Adiwiyata Nasional 2025 yang digelar di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta ini menjadi titik tolak penting. Menteri Hanif, yang dikenal tegas dalam penegakan hukum lingkungan, menyambut baik inisiatif dari komunitas madrasah untuk tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga aksi nyata penyelamatan lingkungan.
Program “Green Madrasah” yang digagas dari pertemuan ini memiliki dampak langsung yang signifikan, Integrasi Kurikulum: Pendidikan lingkungan hidup akan diintegrasikan secara holistik ke dalam mata pelajaran umum dan agama, memastikan pemahaman siswa tentang ekologi sejalan dengan etika Islam tentang menjaga alam sebagai amanah.
Pada kegiatan ini MAN 1 Muara Enim didorong menjadi model pendidikan ramah lingkungan, dengan target penerapan pengelolaan sampah terpadu, efisiensi energi, dan pembuatan kebun sekolah organik. Penghargaan Adiwiyata: Kementerian LH akan memprioritaskan pendampingan bagi MAN 1 Muara Enim untuk meraih penghargaan Adiwiyata, sebuah pengakuan tertinggi bagi sekolah yang berhasil menerapkan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (PBLHS).
Menteri Hanif Faisol Nurofiq dalam sambutannya menekankan bahwa investasi pada lingkungan adalah investasi masa depan bangsa. “Generasi hijau lahir dari sekolah yang peduli. Madrasah memiliki potensi luar biasa untuk mencetak pemimpin yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan ekologis yang tinggi,” ujarnya, Rabu malam (10/12/2025)
Kepala MAN 1 Muara Enim Hj.Iin Parlina, menyatakan kesiapannya. “Kami siap menjadi garda terdepan dalam menciptakan ekosistem madrasah yang lestari. Kolaborasi dengan Kementerian LH ini membuka akses kami pada dukungan teknis dan kebijakan yang selama ini dibutuhkan,” katanya. Pertemuan ini tidak sekadar seremonial, melainkan langkah konkret untuk memastikan bahwa isu lingkungan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional, dimulai dari lingkungan madrasah. (Kmd)