Muara Enim, Inmas
Salah satu usaha madrasah dalam mendidik kemampuan berkarya dengan memanfaatkan bahan yang murah meriah yaitu dengan mengajarkan kepada siswa untuk bisa mempresentasikan produk handmade yang mereka buat sebagai salah satu penilaian praktik mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.Jum’at (1/9).
Dipraktik tersebut, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di mana masing-masing kelompok diberi kebebasan untuk membuat kerajinan tangan berbahan dasar barang bekas dengan menambahkan unsur-unsur kearifan lokal. kelompok ini nantinya akan membuat kerajinan kotak tissue, rak susun, dan rak gantung dari bahan yang tidak berharga atau bekas dan mudah di dapat disekitar kita.
Penilaian meliputi kreativitas, nilai guna, serta kekuatan produk tersebut. Selain itu, kemampuan presentasi kelompok juga menjadi nilai tambah. Semua produk di buat di rumah siswa, sedangkan jadwal penilaian lebih berfokus pada kemampuan kelompok dalam menjabarkan keunggulan produk yang telah mereka buat.
Uliamenjabarkan tujuan dari kegiatan praktik ini. “Pada hari ini kami telah menyelesaikan presentasi produk kerajinan tangan dari bahan bekas dengan menambahkan unsur kearifan lokal. Tujuannya, selain mengambil nilai ujian, juga untuk mengasah kreativitas mereka,” tuturnya.
Tujuan serupa juga diungkapkan Arzetta siswi Kelas XI dari kelompok 5 yang mengatakan . “Kami dari kelompok lima, baru saja mempresentasikan produk kami, yaitu tempat penah dan tempat tisu berbahan yang mudah daidapat disekitar kita, mudah-mudahan saya dan teman-teman dengan kegiatan ini bisa dijadikan untuk mengasah kreativitas kami,” ungkapnya.