
Muara Enim, Inmas
Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Muara Enim Abuddarda mengutus tiga siswa Nabila Henida Khoirotunnisa,Shadiqah Nabilla dan Kayla Khoirunnisah Maharani anggota dari ekskul Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) untuk mengikuti kegiatan peringatan ke-30 Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat kabupaten yang di gelar oleh BKKBN Kabupaten Muara Enim. Jum’at (17/11).
Saat dikonfirmasi Nabila Henida Khoirotunnisa mengatakn “dalam sambutannya tadi Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim mengajak kita untuk meningkatkan kesadaran para anggota keluarga untuk senantiasa berupaya memperbaiki kualitas kehidupan secara berkelanjutan sehingga akan membentuk dan mewujudkan keluarga-keluarga yang harmonis, lestari, berkarakter, sehat, sejahtera, tegar dan tangguh menghadapi permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya dalam menghadapi masalah stunting. Mari kita wujudkan keluarga berkualitas dengan indikator indek pembangunan keluarga yaitu keluarga yang tentram mandiri dan bahagia,” Jelas Nabila Henida Khoirotunnisa.
“ Sekretaris Daerah Kabupaten Muara Enim juga menegaskan agar stunting harus dicegah sejak dini. Kekurangan gizi kronis pada stunting terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan terjadi sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Pada periode ini otak dan tubuh bayi sedang berkembang pesat, sehingga jika terjadi masalah gizi akan berpengaruh juga pada perkembangan otak dan tubuh bayi, pemenuhan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan sangatlah penting dan apabila tidak terpenuhi asupan gizinya maka bisa berdampak pada perkembangan anak dan bisa bersifat permanen,” imbuh Nabila Henida Khoirotunnisa kepada Tim Jurnalis Madrsah.
Seperti yang kita ketahui Program BKKBN mensukseskan dua misi ,dalam hal ini satu bagaimana menciptakan pertumbuhan penduduk seimbang kemudian yang kedua keluarga berkualitas ,menciptakan penduduk seimbang dengan menjaga rata-rata satu perempuan itu bisa melahirkan anak rata-rata 2,1 bertujuan agar satu perempuan kalau rata-rata melahirkan anak 2,1.
Keluarga yang diharapkan adalah keluarga yang sejahtera baik pertumbuhan ekonomi dan diiringi dengan pertumbuhan pendapatan perkapita tentunya di keluarga, sehingga bonus demografi dapat terwujud pada situasi window opportunity. (Kmd)